MATAJAMBI.COM - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional Kota Jambi mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini sudah dirasakan sejak dua pekan terakhir dan diperkirakan masih berlanjut hingga mendekati pergantian tahun.
Salah satu pedagang ayam di Pasar Angso Duo Jambi, mengatakan harga daging ayam potong sebelumnya berada di kisaran Rp34.000 hingga Rp35.000 per kilogram. Namun saat ini, harga telah naik menjadi Rp38.000 sampai Rp40.000 per kilogram.
“Sekarang harga ayam sudah Rp38 sampai Rp40 ribu per kilo. Naiknya sudah sekitar dua minggu terakhir, sebelumnya masih Rp34–35 ribu,” ujar salah satu pedangan pasar angso duo, Jumat 19 Desember 2025.
Kenaikan harga daging ayam ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Para pedagang mengaku penjualan mengalami penurunan karena pembeli mulai mengurangi jumlah belanjaannya.
“Pembeli masih ada, tapi banyak yang beli sedikit. Kalau harga naik, otomatis penjualan turun,” kata salah satu pedangan pasar angso duo.
Kondisi serupa juga dirasakan pedagang ayam lainnya di pasar tradisional. Rohim, pedagang ayam di kawasan yang sama, menyebut harga daging ayam berpotensi kembali naik seiring meningkatnya permintaan menjelang Tahun Baru.
“Ini kemungkinan masih naik lagi karena sudah dekat tahun baru. Apalagi sekarang ada program MBG, itu juga banyak konsumsi ayam,” ujarnya.
Selain daging ayam, sejumlah bahan pokok di Kota Jambi juga mengalami fluktuasi harga. Salah satunya adalah cabai merah, yang mulai menunjukkan tren penurunan harga meski belum kembali ke level normal.
Pedagang berharap harga kebutuhan pokok bisa segera stabil agar daya beli masyarakat kembali meningkat, terutama di momen Nataru yang biasanya identik dengan peningkatan konsumsi rumah tangga.
Kenaikan harga daging ayam jelang Nataru menjadi perhatian tersendiri, baik bagi pedagang maupun konsumen. Pemerintah daerah diharapkan dapat melakukan langkah pengendalian harga agar lonjakan tidak terus berlanjut hingga awal tahun 2026.