National Cyber Security Coordinator Australia, Michele McGuinness, menyatakan bahwa masalah ini disebabkan oleh masalah teknis dengan perusahaan pihak ketiga yang jasanya dipakai oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
Mashable melaporkan bahwa CrowdStrike mengetahui laporan kerusakan pada host Windows yang terkait dengan Sensor Falcon. Falcon Sensor adalah perangkat lunak yang dirancang untuk mencegah sistem komputer dari serangan dunia maya.
Microsoft juga mengakui adanya masalah yang memengaruhi perangkat Windows karena pembaruan dari platform perangkat lunak pihak ketiga dan mengantisipasi resolusi segera.
Baca Juga : Pebisnis Wajib Tau! Ini Perbedaan WhatsApp Business Biasa dan WhatsApp Business API
Beberapa maskapai penerbangan AS seperti American, Delta, dan United Airlines terpaksa menghentikan penerbangan mereka akibat masalah komunikasi yang terkait dengan pemadaman ini. Selain maskapai penerbangan, bisnis lain seperti supermarket, bank, perusahaan telekomunikasi, dan lembaga penyiaran TV juga terkena dampaknya.
CrowdStrike mengumumkan bahwa mereka telah mengidentifikasi dan membatalkan pembaruan yang menyebabkan masalah ini. Mereka juga menawarkan solusi bagi siapa pun yang mengalami masalah ini:
1. Boot Windows ke Safe Mode atau Lingkungan Pemulihan Windows.
2. Arahkan ke direktori C:WindowsSystem32driversCrowdStrike.
3. Temukan file yang cocok dengan 'C-0000029*.sys', dan hapus.
4. Boot host secara normal.
Pembaruan dari CrowdStrike ini memerlukan waktu untuk diterapkan pada setiap komputer di seluruh dunia yang terkena dampak.*