Biden sendiri mendukung Kamala Harris sebagai penggantinya, namun banyak yang meyakini bahwa peluang masih terbuka lebar bagi calon-calon potensial lainnya dari Partai Demokrat.
"Biden mendukung Harris, namun menurut saya akan ada banyak 'juru masak' di dapur selama dua minggu ke depan yang bersaing untuk mendapatkan posisi tersebut," tambah Wagner.
Keputusan Biden ini juga dilihat sebagai respons terhadap kekhawatiran akan kesehatannya, terutama setelah tiga kali terinfeksi COVID-19 di usia 80 tahun. Performanya yang tidak koheren dalam debat pertama capres AS pada 27 Juni lalu memicu gelombang kepanikan di dalam Partai Demokrat, membuat sebagian anggota merasa Biden tak lagi layak mencalonkan diri.
Seiring mundurnya Biden dari pencalonan, perhatian kini tertuju pada siapa yang akan diusung oleh Partai Demokrat untuk melawan Trump. Keputusan ini akan menentukan dinamika politik dan ekonomi Amerika Serikat menjelang Pilpres 2024.*