Dalam hal pengemasan, Dadan menekankan pentingnya penggunaan kemasan ramah lingkungan guna mengurangi limbah plastik.
"Kami akan menggunakan kantong makanan yang harus dikembalikan ke sekolah keesokan harinya untuk ditukar dengan paket makanan baru," jelasnya.
Selain mengurangi sampah, sistem ini juga bertujuan untuk menanamkan kedisiplinan kepada para siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Baca Juga: 10 Warna Kuteks yang Bikin Kulit Terang Makin Glowing! Nomor 7 Wajib Dicoba
Dadan juga menyampaikan bahwa program MBG selama bulan Ramadhan akan terus dievaluasi, terutama di daerah dengan mayoritas non-muslim.
"Kami akan meninjau kembali efektivitas program setelah satu minggu berjalan untuk melihat apakah diperlukan penyesuaian khusus di daerah dengan mayoritas non-muslim," ujarnya.
Meskipun ada masukan agar pelaksanaan MBG tetap seperti hari-hari biasa, pihaknya mempertimbangkan bahwa beberapa siswa di daerah non-muslim juga menjalankan ibadah puasa.
Sejak awal tahun, Dadan telah memastikan bahwa program MBG tidak akan dihentikan selama bulan Ramadhan.
Baca Juga: Tak Perlu ke Psikolog! Ini 7 Langkah Sederhana untuk Mengelola Stres dengan Baik
"Sejak Januari lalu, kami sudah mengumumkan bahwa MBG tetap akan berjalan saat Ramadhan," katanya dalam pernyataan di Jakarta pada 25 Januari 2025.
Untuk siswa di pesantren, makanan akan disediakan melalui dapur yang telah memenuhi standar keamanan dan kebersihan, sehingga tetap dapat dikonsumsi dengan aman pada waktu berbuka puasa.
Dengan penyesuaian yang telah dirancang, diharapkan program MBG tetap dapat memberikan manfaat optimal bagi anak-anak sekolah selama bulan suci Ramadhan.