BATANG HARI, MATAJAMBI.COM – Suasana semangat kebangsaan terasa membara di Bumi Perkemahan Pusdiklatnas Tapa Melenggang (Candika Batang Hari), Jalan Pramuka, Muara Bulian, Kamis sore 06 November 2025.
Di lokasi inilah, Bupati Batang Hari, M. Fadhil Arief, secara resmi membuka Jambore Cabang Pramuka Batang Hari 2025, sebuah ajang besar yang menjadi simbol kebangkitan semangat generasi muda daerah.
Acara pembukaan yang dimulai sekitar pukul 16.30 WIB itu berlangsung khidmat namun meriah. Tampak hadir Ketua DPRD Batang Hari Rahmad Hasropi, Kapolres Batang Hari, Dandim Batang Hari, para unsur Forkopimda selaku Waka Mabincab, Ketua Kwartir Cabang Batang Hari beserta jajaran pengurus, serta para camat dan kepala sekolah dari seluruh kecamatan yang turut mendampingi para peserta Jambore.
Tahun ini, sebanyak 411 peserta dari delapan kecamatan di Kabupaten Batang Hari ambil bagian dalam kegiatan yang dijadwalkan berlangsung hingga 9 November 2025.
Mereka merupakan perwakilan terbaik dari berbagai gugus depan (gudep) di sekolah-sekolah, yang akan berkemah selama empat hari untuk mengikuti serangkaian kegiatan pembinaan karakter, pelatihan keterampilan, permainan edukatif, hingga simulasi kepemimpinan.
Dalam laporan ketua panitia pelaksana disebutkan, Jambore Cabang Batang Hari 2025 tidak hanya menjadi ajang pertemuan Pramuka, tetapi juga ruang pembelajaran yang sarat makna. Melalui berbagai kegiatan lapangan, para peserta dilatih beradaptasi, berkomunikasi lintas kalangan, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab dan solidaritas sosial.
“Jambore ini merupakan wadah pembentukan karakter dan kreativitas generasi muda Batang Hari. Mereka belajar memimpin, bekerja sama, dan berani menghadapi tantangan dengan semangat pantang menyerah,” ujar ketua panitia dalam laporannya.Dalam sambutannya, Bupati M. Fadhil Arief menegaskan bahwa Gerakan Pramuka adalah sekolah kehidupan yang sesungguhnya. Ia mengutip Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, yang menekankan pentingnya pembentukan pribadi beriman, berakhlak mulia, disiplin, cinta tanah air, dan memiliki kecakapan hidup yang tinggi.
“Gerakan Pramuka bukan hanya soal tali-temali dan baris-berbaris. Di sinilah generasi muda belajar arti kepemimpinan, gotong royong, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini menjadi pondasi dalam membangun karakter bangsa yang kuat,” ujar Fadhil dengan tegas.
Bupati juga mengingatkan pentingnya pendidikan karakter secara berkelanjutan. Menurutnya, keberhasilan pendidikan tidak hanya diukur dari nilai akademik, tetapi juga dari bagaimana peserta didik mampu menjadi pribadi yang beretika dan berperilaku baik di tengah masyarakat.
Menariknya, Fadhil juga mengaitkan semangat Pramuka dengan tantangan era digital. Ia berharap kegiatan seperti Jambore ini mampu melahirkan generasi muda Batang Hari yang aktif, produktif, dan melek teknologi, tanpa meninggalkan nilai-nilai moral dan kebangsaan.
“Pramuka harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Jadilah generasi digital yang cerdas, bukan sekadar aktif di dunia maya, tapi juga bisa memberi dampak nyata di dunia nyata,” imbuhnya.