Rayhan Nur Fadillah bukanlah pemain yang asing bagi pecinta bulutangkis tanah air. Sebelum dipasangkan dengan Muhammad Putra Erwiansyah, Rayhan pernah berpasangan dengan Rahmat Hidayat, dan keduanya berhasil menorehkan beberapa prestasi gemilang. Mereka sukses meraih gelar juara di ajang Lithuanian International dan Bahrain International 2022.
Namun, setelahnya, Rahmat Hidayat dipasangkan dengan beberapa pemain senior, seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Yeremia Rambitan, sementara Rayhan terus mencari pijakan yang kuat di tengah dinamika pergantian pasangan di Pelatnas.
Baca Juga : Blak-blakan, Pratama Arhan Alami Masa-masa Sulit di Suwon FC, Apa yang Terjadi?
Tantangan dalam Ganda Putra Indonesia
Keputusan Rayhan untuk mundur menambah tantangan yang dihadapi oleh Pelatnas PBSI, terutama di sektor ganda putra yang selalu menjadi andalan Indonesia di berbagai turnamen internasional. Sektor ini sedang berusaha membangun kembali kekuatannya setelah beberapa pemain senior, seperti Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya, mulai memasuki masa pensiun atau beralih pasangan.
Dalam konteks persiapan menghadapi Olimpiade Paris 2024, keputusan Rayhan untuk mengundurkan diri tentu menjadi pukulan bagi PBSI. Pasalnya, ia dianggap sebagai salah satu pemain muda yang diharapkan dapat melanjutkan tradisi kejayaan ganda putra Indonesia di panggung internasional.
Meski mundur dari Pelatnas PBSI, Rayhan Nur Fadillah tetap diakui sebagai salah satu talenta besar di dunia bulutangkis. Langkahnya ini diharapkan akan memberikan jalan yang lebih baik bagi kariernya ke depan, baik di kancah nasional maupun internasional. Keputusan Rayhan juga menjadi pengingat bahwa transisi dalam dunia olahraga sering kali penuh dengan tantangan, terutama dalam hal membangun chemistry dengan pasangan baru.
Saat ini, dunia bulutangkis Indonesia menantikan langkah Rayhan berikutnya, apakah ia akan kembali ke Pelatnas atau memilih jalur karier yang berbeda di luar Pelatnas PBSI. Yang jelas, penggemar bulutangkis tanah air berharap Rayhan tetap bisa berkontribusi untuk kemajuan olahraga bulutangkis Indonesia, dengan atau tanpa Pelatnas.*