JAMBI, MATAJAMBI.COM – Pemerintah Kota Jambi terus mempercepat pelaksanaan sejumlah proyek strategis daerah, mulai dari pengendalian banjir hingga penguatan ekonomi kerakyatan.
Dua agenda besar tersebut kini berjalan paralel, yakni pembayaran ganti rugi pengadaan tanah untuk proyek drainase Sungai Asam serta revitalisasi Pasar Rakyat Talang Banjar sebagai pusat ekonomi rakyat terpadu.
Sebagai bagian dari upaya penanganan banjir, Pemkot Jambi bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VI dan Kantor ATR/BPN Kota Jambi mulai merealisasikan pembayaran dan pelepasan hak ganti kerugian bagi warga terdampak pembangunan drainase utama dan revitalisasi alur Sungai Asam. Proses pembayaran tersebut resmi dimulai pada Selasa, 30 Desember 2025.
Pembayaran ganti kerugian dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Jambi, Maulana, didampingi Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, Kepala BWS Sumatera VI, serta perwakilan ATR/BPN. Langkah ini menjadi tahapan krusial untuk memastikan proyek pengendalian banjir dapat berjalan tanpa hambatan administrasi dan sosial.
Wali Kota Maulana menegaskan bahwa pembangunan drainase utama Sungai Asam merupakan bagian dari solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir di Kota Jambi. Menurutnya, percepatan proyek ini membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat yang terdampak langsung.
Selain fokus pada infrastruktur pengendalian banjir, Pemkot Jambi juga menaruh perhatian serius pada pengembangan ekonomi rakyat. Hal ini ditunjukkan melalui kegiatan Support Revitalisasi Pasar Rakyat Talang Banjar yang digelar pada hari yang sama di kawasan pasar tersebut.
Dalam kesempatan itu, Maulana menyampaikan visi besar menjadikan Talang Banjar sebagai kawasan ekonomi kerakyatan terpadu, yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat jual beli, tetapi juga sebagai ruang interaksi sosial, pusat ekonomi kreatif, serta etalase budaya Jambi.“Pasar rakyat harus menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Ke depan, Talang Banjar tidak hanya kita benahi pasarnya, tetapi juga kita kembangkan sebagai kawasan pedestrian, sentra ekonomi kreatif, dan pusat budaya,” ujar Maulana.
Penataan kawasan Talang Banjar dilakukan secara bertahap dan terencana. Salah satu tahapan awal yang telah diselesaikan adalah pembangunan drainase tertutup sepanjang sekitar 2,4 kilometer, masing-masing 1,2 kilometer di sisi kiri dan kanan kawasan pasar.
Drainase ini diharapkan mampu memperbaiki sistem aliran air sekaligus mendukung penataan kawasan yang lebih rapi dan nyaman.
Pada tahap berikutnya, Pemkot Jambi merencanakan pembangunan jalur pedestrian yang ramah pejalan kaki, dilengkapi fasilitas olahraga, serta penataan lantai menggunakan material berkualitas seperti keramik atau batu andesit. Penataan ini ditujukan untuk menciptakan ruang publik yang nyaman sekaligus mendukung aktivitas ekonomi.
Tak hanya itu, akses masuk ke Pasar Rakyat Talang Banjar dari arah WTC juga akan diperlebar guna memperlancar mobilitas kendaraan roda dua maupun roda empat. Sistem parkir pasar pun akan dibenahi agar lebih tertib dan tidak mengganggu arus lalu lintas.