Walaupun sebagian besar bayi akan menangis segera setelah lahir, tidak semua melakukannya. Beberapa bayi bisa mulai bernapas tanpa disertai tangisan keras. Namun, diamnya bayi bisa mengindikasikan beberapa kondisi serius, seperti:
Adanya hambatan pernapasan
Sisa cairan ketuban yang belum keluar dari paru-paru
Stres janin selama proses persalinan
Masalah neurologis atau struktural
Baca Juga: IFG Gelar Progress X, Dorong Ruang Kerja Inklusif dan Kesetaraan Karier bagi Perempuan
                        
            
            
            
Dalam situasi ini, tenaga medis akan segera melakukan intervensi seperti stimulasi fisik, penyedotan lendir dari hidung dan mulut, hingga pemberian oksigen atau tindakan resusitasi jika diperlukan.
Beberapa kondisi berikut bisa memengaruhi kemampuan bayi untuk menangis segera setelah dilahirkan:
Proses kelahiran melalui operasi caesar: Bayi tidak mengalami tekanan alami dari jalan lahir yang biasanya membantu mengeluarkan cairan dari paru-paru.
Kelahiran prematur: Paru-paru bayi belum berkembang sempurna, sehingga memerlukan dukungan pernapasan tambahan.
Pengaruh obat-obatan: Anestesi atau analgesik yang diberikan kepada ibu dapat membuat bayi menjadi lemah atau kurang responsif.
Baca Juga: Bupati Bambang Bayu Suseno Sampaikan Usulan Proyek Strategis Muaro Jambi dalam Audiensi Bersama Menteri PUPR