MATAJAMBI.COM - Suasana lengang dini hari di Jembatan Batanghari II, kawasan Sejinjang, Kecamatan Jambi Timur, mendadak berubah menjadi lokasi tragedi maut.
Seorang mahasiswa berinisial R (20) dilaporkan meninggal dunia setelah terjatuh dari jembatan dalam kondisi tidak sadar akibat pengaruh minuman keras, Selasa 30 Desember 2025 dini hari.
Insiden memilukan tersebut terjadi sekitar pukul 01.48 WIB dan segera dilaporkan warga melalui Call Center Bahagia 112 serta layanan WhatsApp Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi.
Tak berselang lama, sekitar 20 menit setelah laporan masuk, tim rescue Damkartan tiba di lokasi kejadian. Namun proses evakuasi tidak berjalan mudah. Kondisi gelap, tebing curam, dan risiko jatuh tinggi membuat petugas harus bekerja ekstra hati-hati.
Berdasarkan keterangan resmi, sebelum kejadian korban diketahui nongkrong bersama beberapa rekannya di atas jembatan sambil mengonsumsi minuman keras. Dalam keadaan mabuk, korban nekat duduk di sisi luar pembatas jembatan, sebuah posisi yang sangat berbahaya.
Petaka terjadi saat salah satu temannya berupaya membujuk korban agar turun dan pulang. Alih-alih tersadar, korban justru bereaksi spontan.
“Korban dan teman-temannya dalam kondisi mabuk. Ketika salah satu temannya mencoba menyadarkan, korban terkejut lalu menepis tangan temannya,” ungkap Kepala Damkartan Kota Jambi, Mustari Affandi, dalam keterangan tertulis.Tepisan tersebut membuat korban kehilangan keseimbangan dan terjatuh bebas dari ketinggian sekitar 25 meter. Tubuh korban menghantam lantai beton tiang penyangga jembatan dengan keras. Benturan fatal di bagian kepala dan lengan menyebabkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Posisi jenazah yang berada jauh di bawah jembatan menjadi tantangan tersendiri bagi tim evakuasi.
“Hambatan utama kami adalah akses yang sangat sulit serta pembuatan sistem penarikan karena posisi korban berada jauh di bawah jembatan,” jelas Mustari.
Sebanyak 17 personel gabungan dari Pleton I Mako dan Posyankar Jambi Timur diterjunkan. Dengan perlengkapan lengkap seperti tandu sekoci, tali karmantel, sistem katrol, serta teknik webbing, petugas mengevakuasi jenazah secara bertahap di tengah minimnya pencahayaan malam.
Setelah hampir satu jam operasi, jenazah korban akhirnya berhasil diangkat ke badan jembatan. Pemeriksaan oleh tim medis PSC 119 memastikan korban telah meninggal dunia.