MATAJAMBI.COM - Kecemasan berfungsi tinggi merupakan kondisi kesehatan mental yang sering luput dari perhatian karena penderitanya terlihat tenang rapi dan mampu menjalani hidup dengan baik.
Di lingkungan kerja mereka bisa berprestasi menjaga relasi sosial dengan lancar dan menyelesaikan tanggung jawab tanpa hambatan berarti. Namun di balik tampilan yang stabil tersebut tersembunyi kekhawatiran yang terus menerus rasa tidak aman dan tekanan emosional yang intens.
Karena tetap mampu berfungsi secara sosial dan profesional kondisi ini kerap tidak dianggap serius. Padahal tekanan batin yang dialami bisa sama beratnya dengan gangguan kecemasan lain yang lebih mudah dikenali.
Memahami ciri dan dampak kecemasan berfungsi tinggi menjadi penting agar individu yang mengalaminya tidak terus memendam beban emosional sendirian.
Kecemasan jenis ini biasanya berkembang dari kombinasi faktor psikologis emosional dan lingkungan. Individu dengan kecenderungan perfeksionis standar diri yang tinggi atau rasa percaya diri yang rapuh lebih rentan mengalaminya. Tekanan untuk selalu tampil kompeten dan tidak melakukan kesalahan membuat pikiran sulit beristirahat.
Situasi hidup yang penuh tuntutan ketidakpastian atau ketakutan akan kegagalan juga memperkuat pola ini. Saat menghadapi keputusan penting seseorang bisa terus memikirkan berbagai kemungkinan tanpa menemukan kepastian.
Kondisi ini sejalan dengan temuan kesehatan mental yang banyak dibahas oleh World Health Organization terkait stres psikologis modern.Dari sisi biologis kecemasan berfungsi tinggi melibatkan aktivitas berlebih di area otak yang mengatur perencanaan dan pengambilan keputusan. Saat area ini terus aktif bersamaan dengan pusat emosi otak pikiran menjadi berulang dan sarat kecemasan sehingga sulit dihentikan.
Salah satu ciri paling umum adalah kecenderungan berpikir berlebihan. Hal hal kecil dapat dipikirkan berjam jam hingga memicu kelelahan mental. Kekhawatiran menjadi kronis dan perfeksionisme muncul sebagai upaya menghindari kritik atau kegagalan. Dorongan untuk selalu tampil produktif sering kali berasal dari rasa takut bukan dari rasa aman.
Menurut kajian dari National Institute of Mental Health kekhawatiran berlebihan merupakan inti dari berbagai bentuk gangguan kecemasan dan dapat mengganggu konsentrasi serta ketenangan batin meski seseorang tampak berfungsi normal.
Kecemasan tidak hanya memengaruhi pikiran tetapi juga tubuh. Individu dengan kecemasan berfungsi tinggi sering mengalami ketegangan otot sakit kepala gangguan pencernaan jantung berdebar keringat berlebih hingga gangguan tidur. Karena tetap menjalani aktivitas harian gejala ini sering dianggap sekadar kelelahan akibat kesibukan.
Penelitian psikologi kesehatan dari American Psychological Association menunjukkan bahwa stres dan kecemasan kronis dapat berdampak jangka panjang pada sistem saraf dan pencernaan. Jika tidak disadari dan ditangani gejala fisik ini dapat semakin memburuk.