Pendekatan yang lebih realistis adalah mengurangi porsi dan frekuensi konsumsi daging merah daripada menghilangkannya sama sekali. Mengombinasikan protein hewani dengan sumber protein nabati pada hari hari tertentu dapat membantu menurunkan beban purin secara keseluruhan. Pendekatan moderat seperti ini sejalan dengan prinsip gizi yang dianjurkan oleh World Health Organization.
Alkohol merupakan salah satu pemicu gaya hidup yang paling konsisten terkait serangan gout. Bir mendapat perhatian khusus karena mengandung purin dari ragi serta dapat menghambat kerja ginjal dalam membuang asam urat. Kombinasi ini membuat kadar asam urat mudah meningkat dan serangan gout lebih sering terjadi.
Minuman beralkohol lain seperti anggur dan minuman keras juga dapat berkontribusi jika dikonsumsi berlebihan. Namun berbagai studi observasional menunjukkan bahwa bir memiliki hubungan paling kuat dengan risiko gout.
Bagi penderita asam urat tinggi pendekatan paling aman adalah membatasi atau menghindari alkohol terutama saat gejala muncul. Jika tetap memilih minum pengendalian jumlah dan frekuensi menjadi hal yang sangat penting.
Minuman manis terutama yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi merupakan faktor lain yang dapat memperburuk asam urat. Proses metabolisme fruktosa di hati mendorong produksi asam urat sehingga konsumsi rutin minuman bersoda minuman energi dan jus manis dikaitkan dengan peningkatan risiko gout.
Berbeda dengan glukosa fruktosa secara langsung meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Karena itu minuman jenis ini dianggap sangat bermasalah bagi individu yang rentan terhadap asam urat menurut Centers for Disease Control and Prevention.
Mengganti minuman manis dengan air putih air soda tanpa gula atau teh tanpa pemanis dapat membantu menurunkan risiko. Kebiasaan membaca label makanan dan membatasi produk olahan juga mendukung pengendalian asam urat sekaligus kesehatan metabolik secara umum.Beberapa jenis makanan justru dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan mengurangi frekuensi serangan gout. Produk susu rendah lemak seperti susu skim dan yogurt dikaitkan dengan risiko gout yang lebih rendah karena membantu meningkatkan pembuangan asam urat melalui ginjal.
Sayuran aneka warna biji bijian utuh dan makanan tinggi serat mendukung pengendalian berat badan serta metabolisme yang lebih baik. Buah ceri dan buah berwarna cerah lainnya juga sering dikaitkan dengan efek antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi kekambuhan gout pada sebagian orang.
Pola makan yang menekankan bahan nabati susu rendah lemak serta protein dalam jumlah sedang dinilai menguntungkan untuk pengelolaan asam urat jangka panjang.
Tidak ada satu pola makan yang cocok untuk semua penderita gout. Namun pendekatan berbasis bukti umumnya menekankan pembatasan daging jeroan makanan laut tertentu porsi besar daging merah alkohol dan minuman manis.
Pola makan seperti Mediterania atau DASH yang menekankan konsumsi sayur buah biji bijian kacang kacangan dan lemak sehat dinilai sejalan dengan prinsip pengendalian asam urat.