KOTA JAMBI,MATAJAMBI – Aktivitas gudang minyak milik PT Kerinci Toba Abadi yang berada di RT 10, Kelurahan Paal Merah, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi, kembali menuai sorotan. Meski disebut telah dilarang beroperasi, gudang penyimpanan minyak yang berada di kawasan permukiman padat itu terpantau masih aktif dan dinilai mengancam keselamatan serta kesehatan warga.
Ketua RT 10 Kelurahan Paal Merah, Minto, mengatakan warga sejak lama mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menutup total gudang tersebut. Namun hingga kini, aktivitas di dalam gudang masih terlihat.
“Karena sangat berdampak bagi warga. Katanya ditutup, tapi yang nutup siapa kita tidak tahu. Faktanya, masih ada orang-orang yang bekerja di dalam,” ujar Minto, Sabtu 20 Desember 2025.
Puncak kekhawatiran warga terjadi pada Senin dini hari, 15 Desember 2025, sekitar pukul 00.00–01.00 WIB. Minyak solar yang diduga berasal dari gudang PT Kerinci Toba Abadi bocor dan mengalir ke drainase perumahan warga.
Sedikitnya empat RT terdampak langsung, yakni RT 10, RT 11, RT 20, dan RT 23. Tumpahan minyak tersebut bahkan memicu kebakaran di lahan rawa RT 11, yang mengeluarkan asap hitam pekat dan sempat membuat warga panik.
Meski api berhasil dipadamkan, Dinas Pemadam Kebakaran menyebut endapan minyak di aliran air masih berisiko terbakar kembali, terutama saat cuaca panas dan kering.
Dampak pencemaran tidak hanya berhenti pada insiden kebakaran. Minto mengungkapkan, akibat limbah minyak dari aktivitas gudang tersebut, setidaknya lima kepala keluarga telah kehilangan akses air bersih selama puluhan tahun.
“Dinding dan lantai kamar mandi berubah jadi kuning karena endapan minyak. Air sumur tidak bisa dipakai, paling hanya untuk cuci-cuci,” katanya.
Pencemaran juga merusak tanaman pertanian warga serta mematikan ikan ternak di kolam-kolam milik masyarakat. Air yang biasanya digunakan untuk menyiram tanaman kini bercampur solar dan tidak lagi layak pakai.
Minto menduga sulitnya penindakan terhadap gudang minyak tersebut karena adanya dugaan perlindungan dari pihak tertentu.
“Katanya ada orang besar yang membekingi, tapi kami tidak tahu siapa, apakah orangnya atau jabatannya,” ungkapnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan, pasca-insiden kebocoran, lokasi gudang telah dipasang garis polisi. Namun hingga kini, belum ada penjelasan resmi terkait status operasional gudang tersebut.