Hukum

Terkuak! Bripda Waldi Pakai Wig Saat Bunuh Dosen EY Demi Tutupi Identitas

0

0

matajambi |

Selasa, 04 Nov 2025 19:58 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Bripda Waldi Pakai Wig Saat Bunuh Dosen EY, Polisi Ungkap Aksi Licik Pelaku di Jambi - (ist)

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

MUARA TEBO, MATAJAMBI.COM – Fakta baru mencuat dari kasus pembunuhan dosen IAKN Setia Setio Jambi, EY (37), yang dilakukan oleh anggota polisi Bripda Waldi (22). Penyidik menemukan bahwa pelaku sempat menyamar menggunakan rambut palsu (wig) untuk mengelabui warga sekitar dan petugas yang tengah menyelidiki kasus tersebut.

Temuan mengejutkan ini terungkap dari rekaman CCTV dan sejumlah keterangan saksi mata di sekitar lokasi kejadian. Dalam rekaman, pelaku tampak berambut gondrong, padahal dalam kesehariannya Bripda Waldi dikenal berambut pendek.

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyoo, membenarkan adanya upaya penyamaran yang dilakukan oleh pelaku.

“Saksi di sekitar rumah korban menyebut pelaku terlihat gondrong. Setelah ditelusuri, ternyata pelaku memakai wig untuk menyamarkan identitasnya,” ujar Natalena, Senin 03 November 2025.

Baca Juga:

Wah! Dua Truk Tangki, Dua Oknum TNI, dan 16.000 Liter Solar Ilegal: Begini Kronologi Lengkapnya

Bripda Waldi akhirnya berhasil ditangkap sehari setelah pembunuhan, di wilayah Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, berkat ketelitian tim penyidik yang mengikuti jejak digital dan barang bukti yang ditinggalkan di lokasi kejadian.

Menurut Kapolres Bungo, pelaku berusaha keras menghapus jejak kejahatannya.

“Pelaku ini cukup licik. Ia sempat membersihkan area sekitar TKP untuk menghilangkan barang-barang yang bisa menjadi petunjuk,” jelasnya.

Selain membunuh korban, pelaku juga membawa kabur sejumlah barang pribadi milik EY, antara lain sebuah iPhone, perhiasan emas, mobil Honda Jazz, dan sepeda motor PCX.

Baca Juga:

Gempar! KPK Grebek Kantor Pemprov Riau, 10 Orang Langsung Diamankan!

Dari hasil penyelidikan, polisi mendapati bahwa pelaku sempat menggunakan ponsel korban untuk membalas pesan WhatsApp, dengan tujuan menipu sahabat-sahabat dekat korban agar tak curiga.

“Dari pesan-pesan WhatsApp itu, penyidik akhirnya menemukan pola komunikasi yang tidak biasa dan mulai mengarahkan penyelidikan pada pelaku,” ungkap AKBP Natalena.

Saat ini, tim penyidik masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Polda Jambi guna memastikan penyebab pasti kematian korban.

Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan luka lebam di wajah, leher, bahu, dan kepala, serta ditemukan adanya cairan sperma di pakaian korban, yang mengindikasikan kemungkinan terjadinya kekerasan seksual sebelum pembunuhan.

Sumber :

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER