Salah satu alasan mengapa pria lebih mungkin terkena penyakit kardiovaskular adalah karena faktor biologis. Pria dan wanita memiliki perbedaan kadar hormon tertentu yang mempengaruhi kesehatan jantung. Misalnya, pria memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan tekanan darah dan kadar kolesterol lebih tinggi. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung. Di sisi lain, wanita memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi, yang membantu melindungi jantung dan menjaga kelenturan pembuluh darah.
Selain itu, laki-laki cenderung terkena penyakit kardiovaskular pada usia lebih muda dibandingkan perempuan. Permulaan awal ini dapat dikaitkan dengan perbedaan genetik. Beberapa gen yang lebih aktif pada pria dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung .
Pilihan gaya hidup
Pilihan gaya hidup memainkan peran penting dalam risiko terkena penyakit kardiovaskular. Pria melakukan perilaku yang dapat membahayakan kesehatan jantungnya. Misalnya, kebiasaan merokok lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Merokok merusak pembuluh darah dan mengurangi jumlah oksigen yang mencapai jantung, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Baca Juga : Ditumbangkan Fiorentina 3-2, Atalanta Gagal Geser Juventus, Sang Penyerang Cetak Rekor Baru!
Pria juga lebih cenderung mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan masalah jantung. Kebiasaan pola makan yang buruk, seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol, menjadi faktor lainnya. Makanan ini dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, sehingga menyulitkan aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
                        
            
            
            
Selain itu, laki-laki cenderung tidak mencari bantuan medis atau menjalani pemeriksaan kesehatan rutin. Hal ini dapat menunda diagnosis dan pengobatan masalah jantung , sehingga memperburuk masalah tersebut seiring berjalannya waktu. Mendorong pria untuk menerapkan gaya hidup sehat dan mencari nasihat medis secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Stres dan kesehatan mental
Pria dan wanita menangani stres secara berbeda, sehingga dapat berdampak pada risiko penyakit kardiovaskular. Pria lebih cenderung merespons stres dengan perilaku yang dapat membahayakan jantungnya, seperti merokok, minum alkohol, atau makan berlebihan.
Stres kronis dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan merusak arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, juga terkait dengan masalah jantung .
Pria sering kali ragu untuk mengungkapkan perasaannya atau mencari bantuan untuk masalah kesehatan mental, yang dapat memperburuk kesehatan jantungnya.
Pencegahan dan kebiasaan sehat