Dokter ahli, Dr. Lance Uradomo, menyarankan untuk menghindari membawa ponsel, buku, atau majalah ke toilet untuk mencegah kebiasaan berlama-lama. Jika Anda merasa terpaksa duduk lebih lama, coba batasi waktu di toilet menjadi 10 menit. Setelah itu, bangkit dan lakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan untuk merangsang otot usus.
Selain itu, penting untuk menjaga hidrasi tubuh dan mengonsumsi makanan kaya serat. Serat membantu melunakkan tinja, sehingga mempermudah proses buang air besar. Disarankan untuk minum antara 2,7 hingga 3,7 liter air per hari, serta mengonsumsi 14 gram serat untuk setiap 1.000 kalori yang Anda makan.
Terkadang, waktu lama di toilet bisa disebabkan oleh masalah pencernaan yang lebih serius. Jika Anda merasa perlu duduk terlalu lama atau mengalami sembelit yang berkepanjangan, hal ini bisa menjadi tanda masalah medis seperti penyakit Crohn, sindrom iritasi usus besar, atau bahkan kanker kolorektal.
                        
            
            
            
Baca Juga : Viral! Selebgram Vanessa Nabila Dikaitkan dengan Ahmad Luthfi, Ini Penjelasannya
Jika Anda merasa terganggu dengan sembelit atau kebiasaan duduk lama di toilet lebih dari tiga minggu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan merujuk Anda ke spesialis untuk pemeriksaan lebih lanjut, memastikan apakah ada masalah kesehatan yang perlu ditangani.
Meskipun duduk di toilet tampak seperti aktivitas yang sepele, kebiasaan berlama-lama di sana dapat berdampak pada kesehatan tubuh, terutama pada sirkulasi darah, otot panggul, dan organ pencernaan. Batasi waktu duduk di toilet untuk menjaga kesehatan tubuh dan hindari potensi masalah kesehatan yang lebih serius.