Keluarga kemudian melaporkan hilangnya korban kepada pemerintah desa, yang meneruskan informasi ini ke Polsek Mersam.
Salah satu kerabat korban, M. Hatta, menyampaikan kepada media bahwa almarhum adalah warga asli Desa Sengkati Kecil. Ia sehari-hari bekerja sebagai petani kelapa sawit dan meninggalkan seorang istri serta tiga anak.
“Anak almarhum bulan ini sebenarnya akan menikah,” ungkap Hatta.
Ia juga menambahkan bahwa terakhir kali keluarga bertemu dengan korban adalah pada Kamis siang, saat korban menerima nasi yang diantar oleh anaknya. Namun, komunikasi terputus pada Jumat dan Sabtu, hingga akhirnya pencarian dilakukan.
Pencarian memakan waktu sekitar empat hari. Pada Rabu pagi (8/1), sekitar 50 orang termasuk tim SAR ikut membantu. Pada hari itu, jasad korban ditemukan di sungai dalam kondisi tubuh tidak utuh.
Pihak keluarga berharap aparat penegak hukum segera menyelidiki apakah ada unsur pidana dalam kematian korban. Jika terbukti merupakan tindak pembunuhan, keluarga meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.
“Kami ingin keadilan ditegakkan seadil-adilnya,” tegas Hatta.