Ucapan Mbappe pun mendapat sambutan luas dari publik. Banyak yang menilai bahwa kontribusinya selama bertahun-tahun turut membangun fondasi kejayaan PSG hari ini, meski ia tidak ikut mengangkat trofi tahun ini.
Keberhasilan ini juga sekaligus menjadi jawaban atas kritik dan keraguan yang selama ini mengiringi proyek ambisius PSG.
Dengan kekuatan finansial besar dan sederet bintang yang mereka kumpulkan dalam dekade terakhir, publik menilai keberhasilan di Eropa hanyalah soal waktu. Kini, mitos itu pecah: PSG resmi bergabung dalam jajaran elite Eropa sebagai juara Liga Champions.
Baca Juga: Bikin Emosi! Tongkang Batubara Hantam Keramba di Pematang Jering, Warga Geruduk Sungai!
Sebagai catatan, PSG sebelumnya sempat nyaris juara pada musim 2019/2020, namun saat itu mereka kalah tipis dari Bayern Munich di final. Kini, 5 tahun berselang, klub ibu kota Prancis itu membalas dendam sejarah dengan performa terbaiknya.
                        
            
            
            
Bagi Inter Milan, kekalahan ini menjadi pukulan berat. Setelah musim lalu dikalahkan oleh Manchester City 1-0 di final 2023, harapan untuk membalas kegagalan itu justru berubah menjadi mimpi buruk. Dalam dua musim berturut-turut, mereka gagal di partai puncak dan kali ini dengan skor telak.
Simone Inzaghi selaku pelatih Inter mengakui keunggulan PSG dan menyebut timnya "belum cukup siap secara mental maupun taktik" untuk menghadapi tekanan di level final seperti ini.
Dengan kemenangan ini, PSG resmi membuka era baru dalam sejarah klub, menjadikan mereka sebagai kekuatan dominan tak hanya di Prancis, tetapi juga di kancah sepak bola Eropa.